Rp 18.000,- Pas, Tidak Kurang Tidak Lebih
Tadi malam sepulang kerja menyempatkan waktu untuk membeli makan. Bukan kwetiaw, kali ini nasi goreng jadi pilihan karena bunyi perut kelaparan sudah mengalu-alu. Belilah nasi goreng campur mie tanpa tanya harganya dulu kepada bapak penjual. Setelah selesai makan masih duduk tenang, menunggu makanan turun ke usus.Photo ini diambil sebelum makan karena ada tulisan "Dilarang parkir di depan pintu" persis di depan meja makan |
Setelah itu, mau balik tanyalah harga nasi goreng ke penjualnya. Ternyata total habis 18ribu, mulailah merogoh uang yang ada di saku celana. Di sana cuma ada 1 lembar uang 10ribu dan 3 lembar uang 2ribu. Kemudian mulai membuka dompet, di situ cuma ada kertas bon dan kertas transaksi ATM. Mulai panik, di saat seperti itu yang teringat adalah Ibuk dimana beliau selalu bisa menemukan barang yang hilang di rumah. Di saat seperti itu, biasanya Ibuk bilang. "tenang.. ambil nafas.. kamu tadi mulai dari mana coba ditelusuri pelan pelan" dan ajaib benda itu ketemu.
Di saat saya panik, tenang menjadi solusi utama. Kemudian barulah saya ingat, biasanya di bagasi motor ada uang receh. Sebelum keluar tenda tempat makan untuk mengambil uang, entah ada angin apa saya nyeletuk dalam hati. "Bener nggak sih kalau di saat orang kesusahan Allah bakal bantu". Lalu saya tidak jadi keluar tenda balik ke tempat duduk. Membuka ransel bagian depan di situ ada 2 uang koin 500-an. Nah alhamdulillah, sekarang kurang seribu.
Gak tahu kenapa, tangan saya membuka dompet dan membuka-buka tiap sekat didalamnya barang kali ada yang terlewat. Benar saja, di antara tumpukan kertas bon tersebut ada 2 koin uang 500-an. Kalau ditotal pas Rp 18.000,- tidak kurang tidak lebih. Ternyata benar, kalau kita husnudzon kita yakin sama Allah maka Allah akan beri kemudahan untuk kita.
0 komentar:
Posting Komentar